termenung dalam ruang terbentuknya dimensi waktu lurus,terarah tapi bergelombang ya pernah terjal,curam hampir terjatuh ya pernah kadang menangis tapi tidak berair mata
sunyi ya tanpa suara dalam keramaian detak demi detak suara seharusnya terdengar tapi ya tapi semua bukan hal apa yang dirasakan apa yang diinginkan ini bukan angan bukan mimpi dan bukan harapan
meratapi? buat apa? menangis? buat apa? menyalahkan mereka? menyalahkan tuhan? buat apa dan buat apa? tidak mampu merasakan yang tergores dalam luka teiris terasa bagai sebilah pisau tajam menusuk
jalani bukan ratapi perjuangkan bukan menunggu bukan menangis tapi tertawa jangan mengeluh tapi bersyukurlah berjuta bintang akan membawa mu pada pengalam sesuai dengan jalan kemarin yang pasti lebih baik..