NAMA : Aisyah Rizana Rahmah
NPM :
10213505
KELAS : 4EA18
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS #
ETIKA BISNIS
Kali ini saya selaku penulis akan
membahas topik mengenai etika bisnis. Sebelum membahas mengenai kasus yang
biasanya terjadi dalam etika bisnis, ada baiknya membahas definisi dari etika
bisnis itu sendiri.
·
Etika Bisnis
Pertama
adalah kata etika, Menurut bahasa
Yunani, kata etika berawal dari kata ethos yang memiliki
arti sikap, perasaan, akhlak, kebiasaan, watak. Kata kedua adalah bisnis, yang diartikan sebagai suatu
usaha. (http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/ dikutip pada pukul 11 :38 )
Jika kedua kata tersebut dipadukan, yaitu
etika bisnis maka dapat didefinisikan sebagai cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil
dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Kasus yang akan dibahas dalam penulisan ini ialah “FAKE GPS” yang dilakukan
oleh pengemudi yang tergabung dalam aplikasi perusahaan G**b dengan jenis nya
ialah “G**B C*R” dan pihak yang dirugikan ialah saya sendiri selaku penulis
sebagai konsumen dari grab car yang mengalami hal tersebut.
Pada pukul 21.31 saya melakukan pemesanan Grab car dengan tujuan pulang ke
rumah saya di jl.n********* Kode pemesanan ADR-8510389-2-076 dengan driver g**b
c** berinisial “MS” ( T****a A****a ) plat nomor B **** EOQ. Selang waktu
kurang lebih 15 menit di aplikasi tertera bahwa driver mengaku sudah sampai di
tujuan untuk menjemput saya dan mengantarkan saya ketempat tujuan. Setelah 30
menit berlalu pengemudi tersebut tidak kunjung datang berhubung saya tidak
memiliki pulsa akhirnya saya menghubungi via grab chat menanyakan keberadaan
nya tetapi tidak dibaca dan hanya terkirim saja. Setelah 20 menit kemudian
dengan total waktu menunggu 1jam 5menit di dalam aplikasi driver tersebut
mengaku sudah mengantar saya ketempat tujuan karena muncul pemberitahuan untuk
memberikan rating. Saya merasa ada yang aneh dan ternyata iya driver tersebut
telah melakukan kebohongan dan penipuan pada saya dan perusahaan yang menaungi
nya yaitu “G**B” dengan melakukan “FAKE GPS” di aplikasi tersebut yang
menunjukkan bahwa dia sudah menjemput dan mengantarkan saya sesuai dengan
tujuan.
Di dalam etika bisnis mengandung beberapa prinsip-prinsip salah satu nya
ialah prinsip kejujuran dimana dalam kasus ini driver tersebut tidak menerapkan
prinsip kejujuran serta prinsip saling menguntungkan karena akibat dari “FAKE
GPS” yang di lakukan oleh driver tersebut merugikan perusahaan yang menaungi nya
dan konsumen.
Dalam kasus tersebut menunjukkan bahwa driver tidak memiliki etika
berbisnis dalam bidang jasa yang baik, karena telah melakukan kebohongan dan
penipuan dengan cara “FAKE GPS”. Sikap yang ditunjukkan oleh driver tersebut
sangat jauh dari etika kesopanan yang seharusnya dilakukan dalam berbisnis.
Namun perusahaan yang menaungi nya sudah cukup baik, merespon dengan cepat dan
memberitahukan pada saya selaku konsumen bahwa driver tersebut akan diberikan
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku dalam perusahaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari kasus ini bahwa driver tersebut tidak
memiliki etika bisnis yang baik dengan perusahaan dan konsumen nya. Serta menimbulkan
ketidak nyamanan, dan hlangnya kepercayaan dari konsumen. Perusahaan yang
menaungi driver tersebut memiliki etika berbisnis yang baik dengan segera
merespon keluhan konsumen. Pihak perusahaan harusnya memiliki etika bisnis yang
baik apabila ingin perusahaan nya tetap berjalan sesuai dengan seharusnya.
Kekurangan nya pihak perusahaan merespon otomatis keluhan konsumen dengan isi
yang (sama) otomatis dari costumer service.
Saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kata-kata yang salah dan kurang berkenan. Penulisan ini tidak bermaksud
menyinggung atau merugikan pihak manapun. Penulisan ini hanya untuk pemenuhan
tugas mata kuliah etika bisnis dan untuk bahan pertimbangan dari konsumen lain
untuk lebih berhati-hati.