DARAH GARUDA
Nama : Aisyah Rizana Rahmah
Kelas : 2-EA-18
NPM : 10213505
Mata
Kuliah
: Pendidikan Kewarganegaraan #
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
Kata pengantar
Segala
Kemuliaan dan Penghormatan hanya bagi Allah semata dengan rahmat dan kasih sayangnya,
Shalawat teruntuk Rasulullah yang meletakkan sendi-sendi kemanusiaan dan
peradaban mulia.
Laporan singkat mengenai
film yang mengandung nasionalisme perjuangan kewarganegaaraan ini bertujuan untuk menambah wawasan lebih luas
mengenai bahwa begitu besar perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan
bangsa Indonesia dan lebih membangkitkan rasa nasionalisme kita yang dikemas
dalam bentuk film perjuangan nasionalisme,dan
bertujuan untuk memenuhi salah satu nilai kriteria mata kuliah softskill.
Sekian
dan terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat
tersusun dengan baik. Semoga cahaya dan Perlindungan Allah tercurah pada kita
yg senantiasa peduli untuk membangun generasi yang lebih baik dengan saling
berbagi ilmu dan wawasan yang luas. Aamiin.
Depok, 16 Juni 2015
Penyusun
LATAR BELAKANG FILM
“DARAH GARUDA”
Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan rumah produksi film
internasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita
film ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Cerita
film ini berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan
sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka
kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik
karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.
SINOPSIS
Film ini adalah sebuah cerita
mengenai sekelompok kadet heroik yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947.
Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu, dan konflik yang tajam dalam
hal kepribadian, kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk
melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda, demi
menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.
Para kadet ini terhubung dengan
kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia
di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada
lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan
kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Menembus
dalam ke hutan, mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga
sekutu baru maupun yang potensial berkhianat: mata-mata kolonial dengan
pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan dan musuh lama
yang bertanggung jawab atas intelijen Belanda. Terkepung, baik oleh musuh dari
luar maupun dari dalam, para pahlawan harus bersatu dan saling percaya karena
mereka berjuang demi mengejar satu tujuan: Kemerdekaan.
PEMERAN
Pendapat saya ( Aisyah Rizana Rahmah ) :
FILM “DARAH GARUDA”
Kali ini saya menonton sebuah film karya anak
bangsa mengenai gambaran perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan
kemerdekaan dan istilah merdeka atau mati sangat dijunjung tinggi demi rasa
aman dan nyaman tinggal di indonesia. Film nasional pertama yang membuat saya
bergidik merasa ketakutan dan tidak sanggup berani seperti para pahlawan dengan
gagah di medan perang tapi kini saya merasa harus berani dan merasa bertanggung
jawab dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Di dalam tersebut sangat
banyak mengandung nilai-nilai yang seharusnya kita lakukan seperti
bertoleransi,saling menghormati dan menyayangi dan merasa memiliki negara
indonesia tidak hanya selalu menuntut negara tetapi tanyalah pada diri kita
sendiri di lubuk hati kita paling dalam “janglah pernah kamu menuntut seuatu
apapun pada negara tetapi tanyalah apa yang sudah kamu lakukan untuk negara
bukan negara melakukan untuk mu” INDONESIA negara kuat dan mampu menjadi negara
adidaya kembali lah “MACAN ASIA” kami merindukan mu dan kami segenap warga
negara Republik Indonesia mendukung dan akan selalu membela kedaulatan mu
sampai titik darah penghabisan.