MUSEUM BAHARI
Nama : Aisyah Rizana Rahmah
Kelas : 2-EA-18
NPM : 10213505
Mata
Kuliah
: Pendidikan Kewarganegaraan #
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
Kata pengantar
Segala
Kemuliaan dan Penghormatan hanya bagi Allah semata dengan rahmat dan kasih
sayangnya, Shalawat teruntuk Rasulullah yang meletakkan sendi-sendi kemanusiaan
dan peradaban mulia. Laporan singkat
kunjungan saya ke museum Bahari ini bertujuan untuk
menambah wawasan lebih luas mengenai museum-museum di Indonesia yang mengandung
nilai perjuangan dan kewarganegaaraan serta kekayaan indonesia,dan bertujuan untuk memenuhi salah satu nilai kriteria
mata kuliah softskill.
Sekian
dan terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat tersusun
dengan baik. Semoga cahaya dan Perlindungan Allah tercurah pada kita yg
senantiasa peduli untuk membangun generasi yang lebih baik dengan saling
berbagi ilmu dan wawasan yang luas. Aamiin.
Depok, 16 Juni 2015
Penyusun
MUSEUM BAHARI
Kali ini saya mengunjungi sebuah museum yang
setelah saya telusuri mengandung unsur kewarganegaraan nya, saya akan
menjelaskan sejarah singkat mengenai apa itu museum bahari.
SEJARAH MUSEUM BAHARI Selain museum Fatahilah, salah satu museum yang
dikelola oleh Pemda DKI Jakarta adalah Museum Bahari. Museum ini letaknya
berdekatan dengan pelabuhan Sunda Kelapa di kawasan Jakarta Kota. Bangunan Museum Bahari ini
awalnya adalah berupa dua buah gedung bekas kantor perdagangan dan gudang
rempah-rempah milik Belanda yang dibangun pada tahun 1652 ketika mereka datang
ke Jakarta. Hingga kini Museum Bahari telah mengalami beberapa perubahan dan
tahun perubahan dapat dilihat pada pintu-pintu masuk, diantaranya tahun 1718,
1719 dan 1771.
Gudang ini juga disebut Westzijdsch Pakhuizen
atau "gudang-gudang bagian barat sungai." Pada mulanya bangunan ini
berfungsi sebagai gudang rempah-rempah, seperti lada, teh, kopi, bahkan pula
pakaian. Tembok yang mengelilingi museum itu adalah pembatas kota jakarta (city
wall) asli dari jaman Belanda. Di depan museum ada Menara Syahbandar yang dibangun
pada tahun 1839. Menara ini untuk mengawasi kapal yang keluar masuk pelabuhan
Sunda Kelapa.
Museum
yang terletak di Jalan Pasar Ikan Jakarta Utara ini diresmikan sebagai Museum
Bahari pada tanggal 7 Juli 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin. Disini para pengunjung dapat menyaksikan
berbagai jenis kapal dari berbagai daerah di Indonesia, gambar dan photo-photo
pelabuhan pada masa lalu. Salah satu koleksi unik di museum ini adalah
sejaran keberadaan Pulau Onrust, yang merupakan salah satu pulau di gugusan
Kep. Seribu. Pulau ini dahulu digunakan oleh Belanda sebagai benteng dan
galangan kapal, kapal-kapal yang rusak atau butuh perbaikan akan dilarikan di
Pulau ini.
Pendapat saya ( Aisyah Rizana Rahmah ) :
Dari sejarah
singkat tadi walaupun museum tersebut membahas mengenai dunia bahari indonesia
tapi pada kenyataan nya perebutan tempat tersebut semula adalah benteng yang
dijadikan oleh Belanda selama di Indonesia membangkitkan rasa nasionalisme para
pemuda untuk merebut apa yang seharusnya menjadi milik bangsa Indonesia. Dahulu gendung ini dari sejarah dan beberapa pendapat
penduduk yang tinggal di sekitar museum tersebut bahwa museum ini sangat besar
perananan nya pada masa membela dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan RI sebagai
wahana pelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai '45. Pada zaman pemerintahan Hindia
Belanda gedung ini merupakan sebuah hotel mewah bernama Hotel Schomper. Ketika
Jepang menduduki Indonesia dijadikan Kantor Jawatan Propaganda Jepang atau
Sendenbu.
Pada saat saya pergi untuk mengunjungi museum bahari
tidaklah sulit, karena letaknya meski jauh dari tempat tinggal saya masih mudah
dijangkau. Dari st.Jakarta Kota, saya menaiki mikrolet 015 jurusan Kota-Tanjung
Priok, turun di pelabuhan Sunda Kelapa dilanjutkan dengan jalan kaki. Dari info
yang saya peroleh dari petugas Museum bahwa museum bahari ini dibuka untuk umum,
Senin - Kamis, pulai pukul 8.00 - 14.00 WIB, Jumat tutup pukul 11.00 WIB dan Sabtu
buka hingga pukul 13.00 WIB. Menurut saya Tarifnya relatif murah untuk berbagai
kalangan menarik minat datang dengan keadaan museum yang masih terjaga dan
klasik zaman dahulu nya sangatlah murah untuk umum Rp. 2000, pelajar Rp. 1000.
SARAN : pemerintah harus terus menjaga kelestarian dan keindahan
museum-museum di seluruh indonesia karena hal tersebut merupakan bukti otentik
mengani bangsa yang kaya akan sejarah,kekayaan alam dan peradaban nya ini. Terus
ditingkatkan dan dijaga keaslian dari bangunan museum tersebut. Untuk para
mahasiswa dan seluruh rakyat indonesia bantulah lestarikan dan jaga kekayaan
bangsa indonesia karena kita bisa tinggal di indonesia berasal dari sejarah
perjuangan yang panjang museum bukanlah tempat yang membosankan tapi tempat
yang sangat mengasyikkan tergantung kita mau memandang dan mengganggap semua
itu sebagai apa dan siapa kita. Siapa yang akan lestarikan kekayaan sejarah dan
alam indonesia kalau bukan kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar