Senin, 15 Juni 2015

TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( 2 )

DARAH GARUDA











Nama                                     : Aisyah Rizana Rahmah
                     Kelas                                     : 2-EA-18
                     NPM                                     : 10213505
                     Mata Kuliah                          : Pendidikan Kewarganegaraan #



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015












Kata pengantar

Segala Kemuliaan dan Penghormatan hanya bagi Allah semata dengan rahmat dan kasih sayangnya, Shalawat teruntuk Rasulullah yang meletakkan sendi-sendi kemanusiaan dan peradaban mulia.
Laporan singkat mengenai film yang mengandung nasionalisme perjuangan kewarganegaaraan ini bertujuan untuk menambah wawasan lebih luas mengenai bahwa begitu besar perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dan lebih membangkitkan rasa nasionalisme kita yang dikemas dalam bentuk film perjuangan nasionalisme,dan bertujuan untuk memenuhi salah satu nilai kriteria mata kuliah softskill.
Sekian dan terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak sehingga laporan  ini dapat tersusun dengan baik. Semoga cahaya dan Perlindungan Allah tercurah pada kita yg senantiasa peduli untuk membangun generasi yang lebih baik dengan saling berbagi ilmu dan wawasan yang luas. Aamiin.                                                         

Depok, 16  Juni  2015
                                                                                                           
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             Penyusun














LATAR BELAKANG FILM “DARAH GARUDA”
            Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan rumah produksi film internasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita film ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Cerita film ini berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

SINOPSIS
Film ini adalah sebuah cerita mengenai sekelompok kadet heroik yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947. Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu, dan konflik yang tajam dalam hal kepribadian, kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda, demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.
Para kadet ini terhubung dengan kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Menembus dalam ke hutan, mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga sekutu baru maupun yang potensial berkhianat: mata-mata kolonial dengan pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan dan musuh lama yang bertanggung jawab atas intelijen Belanda. Terkepung, baik oleh musuh dari luar maupun dari dalam, para pahlawan harus bersatu dan saling percaya karena mereka berjuang demi mengejar satu tujuan: Kemerdekaan.

PEMERAN
·         Amir - Lukman Sardi
·         Marius - Darius Sinathrya
·         Tomas - Donny Alamsyah
·         Dayan - Teuku Rifnu Wikana
·         Senja - Rahayu Saraswati
·         Melati - Astri Nurdin
·         Lastri - Atiqah Hasiholan
·         Budi - Aldy Zulfikar
·         Mayor Van Gaartner - Rudy Wowor

Pendapat saya ( Aisyah Rizana Rahmah ) :
            FILM “DARAH GARUDA”
          Kali ini saya menonton sebuah film karya anak bangsa mengenai gambaran perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dan istilah merdeka atau mati sangat dijunjung tinggi demi rasa aman dan nyaman tinggal di indonesia. Film nasional pertama yang membuat saya bergidik merasa ketakutan dan tidak sanggup berani seperti para pahlawan dengan gagah di medan perang tapi kini saya merasa harus berani dan merasa bertanggung jawab dalam menjaga kedaulatan bangsa.
            Di dalam tersebut sangat banyak mengandung nilai-nilai yang seharusnya kita lakukan seperti bertoleransi,saling menghormati dan menyayangi dan merasa memiliki negara indonesia tidak hanya selalu menuntut negara tetapi tanyalah pada diri kita sendiri di lubuk hati kita paling dalam “janglah pernah kamu menuntut seuatu apapun pada negara tetapi tanyalah apa yang sudah kamu lakukan untuk negara bukan negara melakukan untuk mu” INDONESIA negara kuat dan mampu menjadi negara adidaya kembali lah “MACAN ASIA” kami merindukan mu dan kami segenap warga negara Republik Indonesia mendukung dan akan selalu membela kedaulatan mu sampai titik darah penghabisan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar