NAMA : Aisyah Rizana Rahmah
NPM :
10213505
KELAS : 4EA18
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS #
TUGAS : Rangkuman Materi 2
MATERI : 1. Jenis
pasar, latar belakang monopoli dan etika dalam pasar kompetitif.
2. Perspektif etika bisnis
dalam ajaran islam dan barat, etika profesi. 3. Pengertian budaya dan
organisasi perusahaan, hubungan budaya dan
etika, kendala dalam mewujudkan kinerja
bisnis etis
JENIS
PASAR, LATAR BELAKANG MONOPOLI
DAN
ETIKA DALAM PASAR KOMPETITIF
Jenis-Jenis Pasar
a. Berdasarkan Sifat dan Waktu Terjadinya
- Pasar
Harian, ( pasar sentral, pasar tanah abang )
- Pasar
Mingguan ( pasar senin dan pasar minggu )
- Pasar
Tahunan ( pasar raya jakarta (PRJ) )
- Pasar
Temporer ( bazar dan pasar murah )
b. Jenis-jenis
pasar berdasarkan Bentuknya
·
Pasar persaingan
·
Pasar monopoli
·
Pasar duopoli
·
Pasar oligopoli
·
Pasar monopsoni
·
Pasar duopsoni
·
Pasar oligopsoni
c. Jenis-jenis pasar
berdasarkan fisiknya
·
Pasar konkret atau pasar
nyata
·
Pasar abstrak atau pasar tidak
nyata
d. Jenis-jenis pasar berdasarkan barang yang
diperjual belikan
·
Pasar barang konsumsi
·
Pasar sumber daya produksi
e. Jenis-jenis pasar
berdasarkan luas kegiatannya
·
Pasar setempat Pasar daerah
·
Pasar lokal
·
Pasar Nasional
·
Pasar Internasional
Latar Belakang monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani:
monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat
satu penjual yang menguasai pasar. Di
dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu penguasaan
atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu
oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.
Ciri-ciri
dari pasar monopoli:
·
Produsen memiliki
kekuatan menetukan harga
·
Hanya terdiri dari satu penjual
yang mendominasi pasar
·
Jenis barang yang
diperdagangkan di pasar monopoli tidak memilki pengganti yang mirip dan barang
tersebut hanya satu-satunya
·
Terdapat hambatan bagi
perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam pasar monopoli.
·
Pengetahuan pembeli atau
konsumen terhadap kondisi pasar terbatas.
·
Harga yang berlaku
ditentukan oleh perusahaan dominan.
Faktor
Timbulnya Pasar Monopoli
·
Perusahaan monopoli
memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
·
Perusahaan monopoli pada
umumnya dapat menikmati skala ekonomi (Economies of Scale) hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.
·
Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang (Peraturan
paten dan hak cipta, Hak usaha eksklusif)
Etika
dalam pasar kompetitif
·
Mendorong pembeli dan penjual
mempertukarkan barang dalam cara yang adil.
·
Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual
dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan
barang-barang dengan efisiensi sempurna.
·
Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan
suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran
secara bebas.
3
Cara sistem pasar kompetitif mencapai efisiensi :
·
Memotivasi perusahaan untuk
menginvestasikan sumber daya mereka dalam industri-industri yang tingkat
permintaannya tinggi dan mengalihkan sumber daya dari industri-industri yang
permintaannya rendah.
·
Mendorong perusahaan untuk meminimalkan
sumber daya dikonsumsikan untuk memproduksi suatu komoditas dan menggunakan
teknologi paling efisien yang tersedia.
·
Mendistribusikan komoditas diantara para
pembeli dalam suatu cara dimana semua pembeli menerima komoditas yang paling
memuaskan yang dapat mereka peroleh, dalam kaitannya dengan komoditas yang
tersedia bagi mereka serta uang yang mereka miliki untuk membelinya.
PERSPEKTIF
ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM
DAN
BARAT, SERTA ETIKA PROFESI
Islam
merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara
menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok
kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal
organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi
dalam bisnis, sampai kepada etika menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
5
ketentuan umum etika berbisnis dalam Islam :
1. Kesatuan (Tauhid/Unity)
2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
واوفوا الكيل اذا كلتم وزنوا بالقسطاس المستقيم
ذالك خير وأحسن تأويلا
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu
menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya,” (Q.S. al-Isra’: 35).
3. Kehendak Bebas (Free Will)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Kebenaran ( kebajikan dan kejujuran)
Perspektif
etika bisnis dalam ajaran barat :
·
Ethical
Egoism ( bermanfaat bagi diri sendiri dan mengutamakan
kepentingan diri )
·
Cultural
Relativism ( tidak ada standar objektif menyebut
suatu hal lebih baik dari yang lain )
·
Konsep Deontology
( mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras
dengan prinsip kewajiban yang relevan )
Etika Profesi
Profesi adalah
kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen". Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional
dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH.,
MSi.)
Karakteristik Profesi
1.
Keterampilan
yang berdasar pada pengetahuan teoretis
2.
Asosiasi
profesional
3.
Pendidikan
yang ekstensif
4.
Ujian
kompetensi
5.
Pelatihan
institutional
6.
Lisensi
7.
Otonomi
kerja
8.
Kode
etik
9.
Mengatur
diri
10. Layanan publik dan altruism
11. Status dan imbalan yang tinggi
Prinsip – prinsip etika profesi
1.
Prinsip Tanggung Jawab
2.
Prinsip Keadilan
3.
Prinsip Otonomi.
4.
Prinsip Integritas Moral.
PENGERTIAN BUDAYA DAN
ORGANISASI PERUSAHAAN,
HUBUNGAN BUDAYA DAN
ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS
Budaya
Organisasi
Sebuah karakteristik yang dijunjung
tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi
sebagai pembeda
antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Memiliki fungsi diantara
nya
sebagai berikut :
- · Sebagai penentu batas-batas perilaku
- · Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
- · Menumbuhkan komitmen kepentingan bersama di atas kepentingan individual
- · Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
- · Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.
Hubungan
etika dan budaya
Etika
pada dasarnya merupakan standar moral yang menyangkut benar-salah dan
baik-buruk. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan
sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain
atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan
karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan yang menjadi
lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.
Kendala
dalam mewujudkan kinerja bisnis yang etis
·
Mentalitas para pelaku bisnis, terutama
top management yang secara moral rendah, sehingga berdampak pada seluruh
kinerja Bisnis.
·
Perilaku perusahaan yang etis biasanya
banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan.
- · Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi
· Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan
yang diterapkan oleh penguasa sehingga
menciptakan sistem ekonomi yang jauh
dari nilai-nilai moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar