Sabtu, 07 Januari 2017

Rangkuman Pertemuan ke-2 Etika Bisnis#

NAMA                        : Aisyah Rizana Rahmah
NPM                           : 10213505
KELAS                       : 4EA18
MATA KULIAH       : ETIKA BISNIS #
TUGAS                       : Rangkuman Materi 2
MATERI                     : 1. Jenis pasar, latar belakang monopoli dan etika dalam pasar kompetitif.
                                      2. Perspektif etika bisnis dalam ajaran islam dan barat, etika profesi.                                               3. Pengertian budaya dan organisasi perusahaan, hubungan budaya dan
                                          etika, kendala dalam mewujudkan kinerja bisnis etis
JENIS PASAR, LATAR BELAKANG MONOPOLI
DAN ETIKA DALAM PASAR KOMPETITIF
Jenis-Jenis Pasar
a. Berdasarkan Sifat dan Waktu Terjadinya
  • Pasar Harian, ( pasar sentral, pasar tanah abang )
  • Pasar Mingguan ( pasar senin dan pasar minggu )
  • Pasar Tahunan ( pasar raya jakarta (PRJ) )
  • Pasar Temporer ( bazar dan pasar murah ) 
b. Jenis-jenis pasar berdasarkan Bentuknya
·         Pasar persaingan 
·         Pasar monopoli 
·         Pasar duopoli 
·         Pasar oligopoli 
·         Pasar monopsoni 
·         Pasar duopsoni 
·         Pasar oligopsoni 
c. Jenis-jenis pasar berdasarkan fisiknya
·         Pasar konkret atau pasar nyata 
·         Pasar abstrak atau pasar tidak nyata 

d. Jenis-jenis pasar berdasarkan barang yang diperjual belikan

·         Pasar barang konsumsi 
·         Pasar sumber daya produksi 
e. Jenis-jenis pasar berdasarkan luas kegiatannya
·         Pasar setempat  Pasar daerah
·         Pasar lokal 
·         Pasar Nasional 
·         Pasar Internasional 
Latar Belakang monopoli
            Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.
Ciri-ciri dari pasar monopoli:
·         Produsen memiliki kekuatan menetukan harga
·         Hanya terdiri dari satu penjual yang mendominasi pasar
·         Jenis barang yang diperdagangkan di pasar monopoli tidak memilki pengganti yang mirip dan barang tersebut hanya satu-satunya
·         Terdapat hambatan bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam pasar monopoli.
·         Pengetahuan pembeli atau konsumen terhadap kondisi pasar terbatas.
·         Harga yang berlaku ditentukan oleh perusahaan dominan.
      Faktor Timbulnya Pasar Monopoli
·         Perusahaan monopoli memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
·         Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (Economies of Scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
·         Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang (Peraturan paten dan hak cipta, Hak usaha eksklusif)



Etika dalam pasar kompetitif
·         Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil.
·         Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna.
·         Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.
3 Cara sistem pasar kompetitif mencapai efisiensi :
·         Memotivasi perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya mereka dalam industri-industri yang tingkat permintaannya tinggi dan mengalihkan sumber daya dari industri-industri yang permintaannya rendah.
·         Mendorong perusahaan untuk meminimalkan sumber daya dikonsumsikan untuk memproduksi suatu komoditas dan menggunakan teknologi paling efisien yang tersedia.
·         Mendistribusikan komoditas diantara para pembeli dalam suatu cara dimana semua pembeli menerima komoditas yang paling memuaskan yang dapat mereka peroleh, dalam kaitannya dengan komoditas yang tersedia bagi mereka serta uang yang mereka miliki untuk membelinya.

PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM
DAN BARAT, SERTA ETIKA PROFESI
            Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
5 ketentuan umum etika berbisnis dalam Islam :
1. Kesatuan (Tauhid/Unity)
2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
واوفوا الكيل اذا كلتم وزنوا بالقسطاس المستقيم ذالك خير وأحسن تأويلا
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,” (Q.S. al-Isra’: 35).
3. Kehendak Bebas (Free Will)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Kebenaran ( kebajikan dan kejujuran)
Perspektif etika bisnis dalam ajaran barat :
·         Ethical Egoism ( bermanfaat bagi diri sendiri dan mengutamakan kepentingan diri )
·         Cultural Relativism ( tidak ada standar objektif menyebut suatu hal lebih baik dari yang lain )
·         Konsep Deontology ( mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan )
Etika Profesi
            Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". Etika profesi adalah sebagai sikap hidup
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH.,
MSi.)
Karakteristik Profesi
1.     Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
2.     Asosiasi profesional
3.     Pendidikan yang ekstensif
4.     Ujian kompetensi
5.     Pelatihan institutional
6.     Lisensi
7.     Otonomi kerja
8.     Kode etik
9.     Mengatur diri
10. Layanan publik dan altruism
11.  Status dan imbalan yang tinggi

Prinsip – prinsip etika profesi
1.     Prinsip Tanggung Jawab
2.     Prinsip Keadilan
3.     Prinsip Otonomi.
4.     Prinsip Integritas Moral.

PENGERTIAN BUDAYA DAN ORGANISASI PERUSAHAAN,
HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS
Budaya Organisasi
             Sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi
sebagai pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Memiliki fungsi diantara nya
sebagai berikut :
  • ·         Sebagai penentu batas-batas perilaku
  • ·         Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
  • ·         Menumbuhkan komitmen kepentingan bersama di atas kepentingan individual
  • ·         Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
  • ·         Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.

Hubungan etika dan budaya
            Etika pada dasarnya merupakan standar moral yang menyangkut benar-salah dan baik-buruk. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan yang menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.
Kendala dalam mewujudkan kinerja bisnis yang etis
·         Mentalitas para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga berdampak pada seluruh kinerja Bisnis.
·         Perilaku perusahaan yang etis biasanya banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan.
  • ·        Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi

· Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasa sehingga
   menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar